Konsumen Digital
A. Pendahuluan
Perubahan perilaku konsumen saat ini tentu saja
terjadi karena adanya dorongan dari perubahan kondisi yang memaksa mereka untuk
beradaptasi dengan kondisi tersebut. Hal ini disebabkan karena konsumen pun
membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian kembali pada kebiasaan dan perilaku
lama mereka. Konsumen tentu saat ini sudah terbiasa untuk berbelanja atau
melakukan aktivitas dengan kontak fisik yang minim dan melakukan protokol
kesehatan di mana saja karena masih belum merasa aman sejak hadirnya pandemi
COVID-19.
B. Latar
Belakang
Era
digital telah dan akan terus mengubah tren sosial seiring dengan berjalannya
waktu, yang tentu akan mempengaruhi perilaku dan permintaan konsumen. Perubahan
dalam perilaku konsumen mungkin sulit dipahami atau bahkan dikenali, tetapi
seorang marketer perlu menyadari, mengubah dan menyesuaikan layanan sesuai
dengan keinginan pelanggan mereka adalah keharusan.
Perkembangan
teknologi semakin pesat tersebar luas dan mempengaruhi segenap bidang
kehidupan. Teknologi sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia sehari –hari. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Mulai dari inovasi yang
sederhana, hingga inovasi yang menghebohkan dunia.
Dulu
internet dianggap sebagai sesuatu yang "wah" ,namun sekarang bisa
kita saksikan sendiri faktanya,internet telah menjadi sesuatu yang umum
bagi banyak orang, hampir semua orang berinteraksi secara intensif dengan
individu lain secara maya melalui berbagai jejaring sosial Indonesia tentunya
memiliki potensi yang besar dalam pengembangan teknologi berbasis
internet.
Ini
artinya arus globalisasi sudah tidak terbendung untuk masuk ke Indonesia.
Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Berdasarkan data
populasi penduduk Indonesia saat ini mencapai 262 juta orang. Lebih dari 50
persen atau sekitar 143 juta orang telah terhubung jaringan internet
sepanjang 2017, setidaknya begitu menurut laporan teranyar Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Angka ini menempatkan Indonesia pada
urutan ke-5 sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia
setelah China, India, Amerika Serikat, dan Brasil.
Tingkat penetrasi
internet di Indonesia hingga Maret 2017 mencapai 50,4%, wajar bila pertumbuhan
Internet di Indonesia begitu besar meningkat drastis dari tahun 2016 yang
tercatat 34,1%. Kehadiran internet beberapa dekade yang lalu benar-benar telah
merevolusi cara kerja dunia ini dengan begitu cepatnya. Informasi mengalir
begitu cepatnya bahkan secara real time.
Kecepatan informasi membuat waktu seperti terpangkas, dunia ini seperti mengalami lompatan waktu. Pada satu sisi perkembangan teknologi yang begitu mengagumkan dan membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, seolah kehadiran teknologi sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi umat manusia.
C. Pengertian
Konsumen
Konsumen merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi didengar di
telinga kita. Konsumen selalu ada di dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
Bahkan, konsumen juga memegang peran penting dalam perkembangan dunia usaha.
Menurut Undang-undang No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dalam pasal 1 angka (2), konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan/jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Menurut pendapat A.
Abdurahman dalam buku Kamus Ekonomi-perdagangan (1986) konsumen adalah
seseorang yang menggunakan atau memakai, mengonsumsi barang dan/atau pelayanan
jasa.
Sedangkan, menurut Az.
Nasution, konsumen sendiri dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
- Pemakai atau pengguna barang dan/atau pelayanan jasa dengan tujuan mendapatkan barang dan/atau pelayanan jasa untuk dijual kembali;
- Pemakai barang dan/atau pelayanan jasa untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangganya.
D. Pengertian
Era Digital
Jika membahas masalah
pengertian era digital, mungkin kita butuh ketajaman pemikiran untuk
menggali secara mandiri dalam menerjemahkan maknanya, karena pengertian
tersebut tidak ada keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Bahkan bisa
dikatakan tidak ada para ahli sebelumnya yang secara spesifik menjelaskan
pengertian era digital seperti teori-teori lain yang sudah berkembang sampai
dengan saat ini. Hal tersebut, dikarenakan alur perkembangannya berjalan
begitu saja sesuai kebutuhan zaman.
Namun, secara umum, kita
dapat simpulkan bahwa era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau
zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan
adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk
menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan modern.
Seiring dengan maraknya
teknologi baru yang diperkenalkan kepada publik tersebut, secara otomatis
menggeser teknologi masa lalu yang sudah dianggap ketinggalan zaman. Sehingga
dengan demikian akan selalu muncul perkembangan teknologi di era
digital yang terus berkelanjutan.
Perkembangan tersebut
mencakup segala bidang, termasuk bidang komunikasi, aplikasi untuk berbisnis,
finansial teknologi, E-Commerce, dan lain-lain.
E. Pengertian Konsumen Digital
Konsumen digital terlahir
bersamaan dengan lahirnya era digital, layaknya sebagai saudara kandung yang
terlahir bersamaan dan akan terus tumbuh beriringan satu dengan yang lainnya
mengikuti perkembangan zaman.
Sebagai contoh nyata, dalam
bidang E-Commerce yang telah mampu melahirkan para online shoper sebagai
jelmaan dari konsumen digital yang secara real time dapat melakukan transaksi
pembelian barang dan/atau jasa tanpa harus keluar rumah.
Begitupun perkembangan
dalam bidang finansial teknologi, yang memungkinkan kita mendapatkan pinjaman
uang tanpa harus datang ke Bank untuk verifikasi data, karana verifikasi
tersebut sudah bisa dilakukan cukup dengan menggunakan aplikasi yang sudah ada
di smartphone.
Dengan demikian, konsumen
digital dapat diartikan sebagai seseorang yang menggunakan atau memakai,
mengonsumsi barang dan/atau pelayanan jasa yang dilakukan melalui sistem
digital.
F. Tujuan
Konsumen Digital
Konsumen digital
memanfaatkan perkembagan teknologi melalui proses digitalisasi produk dan
layanan dimana faktor efisiensi, dan kemudahan layanan menjadi prioritas
utamanya. Dengan demikian, tujuan utama dari konsumen digital adalah
mendapatkan kemudahan dan kecepatan pelayanan serta kualitas produk yang
dibutuhkan sesuai dengan harapan yang dilakukan secara praktis dan efisien.
G. Yang termasuk
dalam Konsumen Digital
Berdasarkan studi Facebook
dan Bain & Company, ada beberapa tipe konsumen digital yang menemukan
produk baru dari inspirasi dan pengaruh dunia maya, termasuk media social.
Studi “Riding the Digital
Wave: Southeast Asia’s Discovery Generation” melibatkan 12.965 responden di
Indonesia, Malaysia, Filiphina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Studi ini
menguak tentang perilaku dan preferensi kelas menengah dalam bentuk tren
belanja di E-commerce.
Studi ini membagi 3
konsumen digital dari “Discovery Generation” menjadi enam tipe dan tiga kelas
transaksi: tinggi, sedang dan rendah.
Pembeli dari kelas
transaksi tertinggi dibagi menjadi dua, yakni evolved shoppers yang sudah
familier dengan belanja daring sejak awal dan lifestyle shoppers yang lebih
sering belanja luring dan hanya beralih pada daring untuk barang tertentu.
Sementara kelas menengah
bisa dibedakan menjadi dua, mereka yang sudah tahu apa yang dibeli (purposeful
shoppers) dan para pemburu diskon.
Untuk konsumen yang
dikategorikan dalam kelas rendah, rata-rata merupakan bagian dari Generasi Z yang
belum punya penghasilan sendiri. Sebagian besar masih sekolah dan hanya belanja
dikategori yang terbatas. Adapula mereka yang baru mengadopsi kebiasaan belanja
daring dan baru menerapkannya dalam dua tahun terakhir.
H. Manfaat Dari
Konsumen Digital
Dengan hadirnya Konsumen
Digital, secara taktis memungkinkan bagi penjual untuk melaksanakan penjualan
produknya selama 24 jam tanpa harus tutup toko, hal ini tentu saja dapat
memberikan pengaruh positif terhadap peluang meningkatkan omset penjualan dibandingkan
jika hanya mengandalkan konsumen konvensional yang terbatas jarak dan waktu.
Adapun secara strategis, data-data terkait arus transaksi keuangan melalui
aktivitas konsumen digital dapat digunakan sebagai sumber data untuk
menganalisa perilaku konsumen dengan cara melacak semua tindakan sampai
keputusan dan preferensi dari konsumen melalui transaksi digital yang
dilakukannya.
I. Kelebihan
Konsumen Digital
Berikut adalah kelebihan-kelebihan dari Konsumen Digital :
1. Memudahkan Kegiatan Konsumen
Konsumen digital tidak lain
adalah pelaku kegitan konsumsi dengan menggunakan media digital. Memudahkan
disini artinya adalah mudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
Digital merupakan teknologi
untuk mendapatkan layanan barang dan jasa yang lebih spesifik, yang menyajikan
segala bentuk kebutuhan konsumen dengan jenis dan kualitas yang sangat beragam
mulai dari merek dagang terkenal sampai dengan yang biasa-biasa saja, sehingga
konsumen dapat memilih barang dan jasa sesuai dengan kebutuhannya hanya dengan
mengetik keyword barang/jasa yang dibutuhkan pada Browser atau aplikasi
E-Commerce yang ada.
Jauh lebih mudah mencari
barang/jasa yang dibutuhkan dibandingkan cara konvensional dengan mencari
brosur, baca-baca di koran, majalah, atau datang ke pasar maupun pusat
perbelanjaan secara random.
2. Efisien Waktu dan Biaya
Bagi Konsumen Digital,
biarpun mereka berada jauh sekalipun dengan pusat perbelanjaan, dimana
barang/jasa yang dibutuhkannya berada, mereka tidak perlu buang-buang waktu dan
biaya tambahan lainnya hanya untuk sekedar pergi mencari satu atau dua
barang/jasa tersebut, karena untuk mendapatkan apa yang diinginkannya itu bisa
dilakukan dimana saja bahkan sambil melakukan pekerjaan kantor maupun pekerjaan
lainnya dalam satu waktu dan tempat yang sama.
J. Kekurangan
Konsumen Digital
Selain dari kelebihan yang
ada pada Konsemen Digital, juga kekurangan - kekurangannya, sebagai berikut :
1. Barang/jasa yang dibeli
tidak sesuai ekspektasi
Tidak jarang dialami oleh
Konsumen Digital, dimana barang/jasa yang dibelinya tidak sesuai dengan
ekspektasi, karena iklan atau publikasi bagarng/jasa yang tidak sesuai dengan
kenyataannya. Memang pada aplikasi e-commerce apabila ada keluhan konsumen
terhadap barang/jasa yang dibelinya, mereka dapat mengajukan komplain. Namun,
tetap saja hal tersebut dapat merugikan konsumen, karena butuh waktu dan proses
untuk mengajukan komplain tersebut.
2. Penyalahgunaan Data
Konsumen Digital
Data Konsumen Digital akan
terrekam oleh sistem dan rawan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
K. Pihak-pihak
yang berkepentingan dengan Konsumen Digital
Manfaat yang didapatkan
dari adanya konsumen digital dapat diraskan oleh konsumen itu sendiri dan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan Konsumen Digital.
Adapun pihak-pihak tersebut
yaitu :
1. Penjual/Distributor/Reseller
Kepentingan
Penjual/Distributor/Reseller dengan Konsumen Digital tentu saja terkait dengan
peluang peningkatan omset penjualan barang/jasa, yang akan terus naik sebanding
dengan meningkatnya jumlah Konsumen Digital.
2. Produsen
Bagi produsen, adanya
Konsumen Digital, dapat memberikan update data terkait trend permintaan akan
barang dipasaran, sehingga dapat membantu produsen dalam menentukan jumlah dan
jenis produk yang akan diproduksi.
3. Pemerintah
Terkait Konsumen Digital,
Pemerintah memiliki kepentingan dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan
ekonomi yang harus diambil berdasarkan data yang diperoleh dari aktivitas
Konsumen Digital. Karena aktivitas digital menjanjikan kecepatan dan keakuratan
data yang memungkinkan terwujudnya zero mistake dalam pengambilan keputusan.
L. Pendapat
Tentang Konsumen Digital
Peningkatan jumlah Konsumen
Digital khususnya pada masa serba digital seperti sekarang ini, ditambah dengan
pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berlalu adalah kelaziman dari sebuah
perubahan perilaku konsumen. Dimana, kebutuhan akan barang/jasa akan terus ada
beriringan dengan hambatan untuk mendapatkan barang/jasa tersebut yang juga
selalu menyertainya.
Semoga materi bahasan ini dapat menjadikan referensi untuk mahasiswa/i STIE MBI Depok,
khususnya bagi mereka yang membacanya dan siapkah kita menjadi bagian di dalamnya ? Semua keputusan ada pada
diri kita masing-masing.