Mengenal Teamwork dan Pentingnya Dalam Pekerjaan
Dalam pekerjaan,
memang akan ada masanya kita diminta untuk bekerja sama dengan orang lain atau
bekerja dalam tim. Jadi, kemampuan kerja tim (teamwork) harus
rekan - rekan mahasiswa miliki. Tapi, sebenarnya apa itu teamwork dan
kenapa skill ini penting ? Yuk, simak penjelasan berikut ini !
Apa itu teamwork?
Teamwork adalah proses kerja secara kolaboratif dengan
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Dalam kerja sama tim, setiap
anggota tim akan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau mencapai tujuan bersama.
Sebenarnya, teamwork
sudah kita lakukan sejak masih sekolah atau kuliah dulu. Contoh paling
sederhana adalah: kerja kelompok. Tujuan bersama dari tugas kelompok adalah
menyelesaikan tugasnya dengan baik, dan mendapatkan nilai yang baik atau lulus
mata kuliah tersebut. Untuk mencapai itu, setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugasnya dengan baik. Contoh sederhana tadi juga berlaku di
pekerjaan .
Meskipun hard skill yang
rekan - rekan mahasiswa miliki sangat baik, rekan - rekan mahasiswa akan tetap
butuh bantuan dari rekan kerja lainnya. Karena, manusia adalah makhluk sosial
yang akan selalu butuh orang lain.
Kenapa teamwork penting?
Kenapa
kemampuan kerja tim (teamwork) itu penting ?, Berikut
beberapa alasan atau manfaat teamwork !
1. Bekerja lebih efektif dan produktif
Sebuah
pekerjaan akan terasa lebih ringan jika dikerjakan bersama. Ini karena adanya
pembagian beban kerja dan pembagian tekanan. Sebuah tugas besar yang dipikirkan
dan dikerjakan oleh beberapa kepala sekaligus tentu bisa diselesaikan dengan
lebih cepat dibandingkan bekerja sendirian.
Dalam
kerja tim, setiap orang akan bertanggungjawab atas pekerjaan yang telah
dipercayakan kepadanya. Jika mengalami kesulitan atau masalah, rekan - rekan
mahasiswa juga bisa mendiskusikan hal tersebut dengan rekan kerja lainnya.
Dilansir dari zippia.com, individu
yang bekerja dalam tim, 50% lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan
dibandingkan mereka yang bekerja secara mandiri.
2. Bisa mendapat lebih banyak ide dan sudut pandang
Ada
kalanya rekan - rekan mahasiswa punya segudang ide, tapi ada juga masanya rekan
- rekan mahasiswa kehabisan ide atau bingung harus melakukan apa. Dengan kerja
tim, rekan - rekan mahasiswa bisa berdiskusi dengan rekan kerja lainnya untuk
menemukan ide-ide seru, atau mengembangkan ide-ide yang sudah ada dengan sudut
pandang yang beda.
Misalnya,
pekerjaan rekan - rekan mahasiswa adalah penulis, lalu rekan - rekan mahasiswa mengalami writer’s block.
Kondisi di mana rasanya nggak ada ide yang bisa ditulis, atau nggak tahu harus
menulis kalimat apa. Masalah ini bisa didiskusikan bersama rekan kerja lainnya.
Dari diskusi ini, rekan - rekan mahasiswa akan menemukan banyak ide dan sudut
pandang yang beragam. Jadi, daripada waktumu habis untuk memikirkan suatu
pekerjaan sendirian, nggak ada salahnya untuk bertanya.
3. Bisa belajar dari rekan kerja lain
Dalam
kerja tim, rekan - rekan mahasiswa bekerja dengan orang yang berbeda-beda, bisa
jadi beda latar belakang, beda jabatan, atau beda bidang spesialisasi. Ini
merupakan kesempatan bagus untuk belajar
banyak dari mereka.
Kamu bisa bertanya tentang hal yang belum rekan -
rekan mahasiswa ketahui, belajar hard skill baru, bertukar pikiran,
membicarakan ide, atau meniru sikap baik mereka, misalnya, cara bicara,
kepemimpinannya, cara menyelesaikan masalah, dan hal lainnya.
4. Bisa saling mendukung dan mengandalkan
Ada
kalanya, pekerjaan atau hari kerja terasa berat banget. Misalnya, karena
habis ditegur, terus-terusan tugas nggak ada habisnya. Tapi
dengan kerja tim, paling tidak, rekan - rekan mahasiswa punya tim yang memberi
dukungan dan bisa diandalkan. Mereka bisa memberi rekan - rekan mahasiswa semangat
atau bahkan menawarkan bantuan.
Skill penting dalam kerja tim (teamwork)
Dalam
kerja tim (teamwork), rekan - rekan mahasiswa harus memiliki
beberapa soft skill agar kerja tim bisa lebih efektif. Apa saja
itu?
1. Komunikasi
Agar
kerja sama bisa berjalan lancar, komunikasi adalah kunci. Komunikasi yang baik
bisa meminimalisir terjadinya miskomunikasi atau salah paham. Komunikasi yang
baik ini mencakup lisan dan tulisan. rekan - rekan mahasiswa harus bisa
menerima dan menyampaikan informasi dengan baik. Agar koordinasi dan
tugas-tugas bisa diselesaikan dengan baik juga.
2. Empati
Empati
adalah kemampuan untuk bisa memahami apa yang dirasakan orang lain atau memahami
sudut pandang mereka. Untuk memahami rekan kerja dengan baik, empati sangat
dibutuhkan. Misalnya, memahami adanya perbedaan pendapat dan mencoba melihat
hal tersebut dari kacamata orang lain, kenapa hal itu bisa jadi menarik bagi
mereka, atau kenapa mereka setuju dengan pendapat tersebut.
Saling
memahami anggota tim sangat penting untuk menjaga keharmonisan. Jika kondisi
tim kondusif, tim bisa bekerja dengan produktif.
3. Mendengarkan
Mendengarkan
bukan hanya sekedar ‘mendengarkan’ apa yang dibicarakan rekan kerjamu, tapi
juga fokus dan memahami informasi yang disampaikan. Dengan aktif mendengarkan,
rekan - rekan mahasiswa bisa memahami informasi dengan baik, membangun rasa
percaya dengan rekan kerja, menghindari miskomunikasi, dan menjaga hubungan
baik dengan rekan kerja.
Mendengarkan
secara aktif bisa dimulai dengan langkah sederhana seperti: nggak memotong
pembicaraan, fokus saat orang lain berbicara, berusaha memahami apa yang
disampaikan, dan memberi respons yang tepat.
4. Problem solving
Problem
solving adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah dan menemukan solusi untuk masalah
tersebut. Dalam kerja tim, berbagai masalah bisa saja terjadi. Misalnya, beda
pendapat, susah menyatukan visi, terlalu banyak ide, atau masalah lain yang
bisa menyebabkan konflik. Kemampuan problem solving dibutuhkan untuk dapat
memecahkan masalah sambil menjaga keharmonisan hubungan tim.
5. Saling menghargai dan toleransi
Saling
menghargai dan toleransi dalam kerja tim menjadi salah satu cara untuk menjaga
hubungan baik dan menghindari konflik. rekan - rekan mahasiswa nggak harus
selalu setuju dengan pendapat orang lain kalau memang nggak setuju, tapi, rekan
- rekan mahasiswa bisa menghargai pendapat itu atau menolaknya dengan cara yang
baik. Misalnya, “Idenya bagus. Tapi, kayanya kurang cocok untuk campaign kita yang
sekarang, gimana kalau ditambahin ini ina itu…..?”
6. Jujur dan bertanggung jawab
Agar
pekerjaan bisa selesai secara efektif, setiap orang harus bertanggungjawab terhadap
tugas yang sudah dipercayakan. Jika rekan - rekan mahasiswa mengalami kesulitan
atau keterlambatan dalam pengerjaan, jujur dan bicarakan dengan semua anggota
kelompok untuk menemukan solusi. Kalau rekan - rekan mahasiswa nggak jujur atau
nggak bertanggungjawab, ini bisa memengaruhi kinerja tim dan menghambat
pekerjaan.